Читать книгу Buku Urantia - Urantia Foundation - Страница 101

5. Pelayanan Batin

Оглавление

9:5.1 (102.7) Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas dalam batin. Seandainya alam semesta akan bertumbuh menuju ketanpa-batasan, potensi batinnya masih akan cukup memadai untuk mengaruniai kemampuan batin yang sesuai dan prasyarat-prasyarat intelek lainnya kepada jumlah makhluk tak terbatas.

9:5.2 (102.8) Dalam wilayah batin yang diciptakan, Pribadi Ketiga, dengan rekan-rekan sederajat dan bawahan-Nya, berkuasa penuh. Alam-alam batin makhluk itu berasal khusus hanya dari Sumber dan Pusat Ketiga; Dialah pemberi anugerah batin. Bahkan pecahan-pecahan Bapa tidak bisa mendiami batin manusia sampai jalannya dipersiapkan secara benar melalui aksi batin dan fungsi rohani dari Roh Tanpa Batas.

9:5.3 (103.1) Fitur unik dari batin adalah bahwa batin itu bisa dikaruniakan ke atas rentang kehidupan yang begitu luas. Melalui rekan-rekan pencipta dan ciptaannya, Sumber dan Pusat Ketiga melayani kepada semua batin di semua dunia. Dia melayani pada intelek manusia dan sub-manusia melalui para ajudan alam semesta lokal, dan melalui agen para pengendali fisik, melayani bahkan sampai ke makhluk-makhluk yang tidak mengalami pengalaman, yang terendah dari jenis-jenis makhluk hidup yang paling primitif. Dan pengarahan batin selalu merupakan pelayanan dari kepribadian-kepribadian batin-roh atau batin-energi.

9:5.4 (103.2) Karena Pribadi Ketiga Deitas itu adalah sumbernya batin, maka wajar jika ciptaan yang berkehendak dan ber-evolusi itu lebih mudah membentuk konsep-konsep yang bisa dipahami tentang Roh Tanpa Batas daripada tentang Putra Kekal ataupun Bapa Semesta. Realitas tentang Pencipta Bersama ini diungkapkan secara tidak sempurna dalam keberadaan batin manusia itu sendiri. Pencipta Bersama itu adalah asal-mula batin kosmis, dan batin manusia adalah suatu sirkuit yang diindividualisir, suatu porsi yang tidak-berpribadi, dari batin kosmis itu ketika batin itu dikaruniakan dalam alam semesta lokal oleh sesosok Putri Kreatif dari Sumber dan Pusat Ketiga.

9:5.5 (103.3) Meskipun Pribadi Ketiga itu adalah sumber batin, jangan menganggap bahwa semua fenomena batin adalah ilahi. Intelek manusia itu berakar dalam asal usul material dari ras-ras hewani. Sebagaimana alam fisik adalah tidak lebih suatu pewahyuan yang benar dari keindahan dan harmoni Firdaus, demikian pula kecerdasan alam semesta tidak lebih hanyalah suatu pewahyuan yang benar dari Tuhan yang adalah batin. Kesempurnaan itu ada di alam, tetapi alam itu tidak sempurna. Pencipta Bersama adalah sumber batin, tetapi batin adalah bukan Pencipta Bersama.

9:5.6 (103.4) Batin, di Urantia, adalah suatu kompromi antara esensi kesempurnaan pikiran dan berkembangnya mentalitas dari kodrat manusiawimu yang belum matang. Memang, rancangan untuk evolusi intelektualmu itu adalah sesuatu kesempurnaan yang tertinggi, tetapi kamu masih amat jauh dari sasaran ilahi itu sementara kamu bekerja dalam kemah daging itu. Batin itu benar-benar asalnya ilahi, dan batin memang memiliki tujuan akhir ilahi, tetapi batin manusiawimu itu masih belum bermartabat ilahi.

9:5.7 (103.5) Terlalu sering, sangat sering, kamu mengotori batinmu dengan ketidak-jujuran dan merusaknya dengan ketidak-benaran; kamu menundukkannya pada rasa takut hewani dan memutar-balikkannya dengan kekuatiran yang tiada guna. Sebab itulah, meskipun sumber batin itu ilahi, batin seperti yang kamu kenal di dunia kenaikanmu itu tidak bisa menjadi objek kekaguman, apalagi penghormatan atau penyembahan. Perenungan tentang intelek manusia yang belum matang dan tidak aktif itu hanya akan membawa pada reaksi-reaksi kehinaan.

Buku Urantia

Подняться наверх