Читать книгу Buku Urantia - Urantia Foundation - Страница 97

1. Sifat-sifat Sumber dan Pusat Ketiga

Оглавление

9:1.1 (98.6) Sumber dan Pusat Ketiga itu dikenal dengan banyak nama, semua menyebutkan tentang hubungan dan sebagai pengakuan terhadap fungsi: Sebagai Tuhan Roh, Dia adalah kepribadian yang sederajat dan setara ilahi dengan Tuhan Putra dan Tuhan Bapa. Sebagai Roh Tanpa Batas, Dia itu pengaruh rohani yang mahahadir. Sebagai Manipulator Semesta, Dia adalah leluhur makhluk-makhluk pengendalian-daya dan aktivator forsa-forsa kosmis ruang. Sebagai Pelaku Bersama, Dia adalah wakil gabungan bersama dan pelaksana kemitraan dari Bapa-Putra. Sebagai Batin Absolut, Dia adalah sumber kemampuan kecerdasan di seluruh alam-alam semesta. Sebagai Tuhan yang Bertindak, dia adalah leluhur yang jelas atas gerakan, perubahan, dan hubungan.

9:1.2 (99.1) Beberapa dari atribut (sifat) Sumber dan Pusat Ketiga itu diturunkan dari Bapa, beberapa dari Putra, sementara yang lainnya tidak diamati ada secara aktif dan pribadi dalam Bapa maupun Putra—atribut-atribut yang sulit dapat dijelaskan kecuali dengan menganggap bahwa kemitraan Bapa-Putra yang mengabadikan Sumber dan Pusat Ketiga itu secara konsisten berfungsi dalam persesuaian dengan, dan dalam pengakuan terhadap, fakta kekal tentang kemutlakan Firdaus. Pencipta Bersama meragakan kesempurnaan konsep-konsep gabungan dan tanpa batas dari Pribadi Pertama dan Pribadi Kedua Deitas.

9:1.3 (99.2) Sementara kamu membayangkan Bapa sebagai pencipta pertama dan Putra sebagai administrator rohani, kamu perlu berpikir tentang Sumber dan Pusat Ketiga sebagai koordinator semesta, penatalayan kerjasama tak terbatas. Pelaku Bersama adalah penghubung semua realitas aktual; Dialah penyimpanan pemikiran Bapa dan firman Putra dan dalam aksinya secara kekal menghargai penuh kemutlakan material Pulau pusat. Trinitas Firdaus telah mentahbiskan tatanan kemajuan semesta, dan providensi (campur tangan) Tuhan adalah wilayah Pencipta Bersama dan Sang Mahatinggi yang sedang berkembang. Tak ada realitas yang aktual atau yang sedang menjadi aktual yang bisa lepas dari hubungan pada akhirnya dengan Sumber dan Pusat Ketiga.

9:1.4 (99.3) Bapa Semesta bertahta atas seluruh alam pra-energi, pra-roh, dan kepribadian; Putra Kekal menguasai wilayah kegiatan rohani; kehadiran Pulau Firdaus mempersatukan wilayah energi fisik dan daya yang dimaterialisir; Pelaku Terpadu beroperasi tidak hanya sebagai roh tanpa batas mewakili Putra, tetapi juga sebagai manipulator semesta atas forsa-forsa dan energi-energi Firdaus, dengan demikian melahirkan keberadaan batin semesta dan mutlak. Pelaku Bersama berfungsi di seluruh alam semesta agung sebagai suatu pribadi yang positif dan jelas, khususnya dalam tataran-tataran tinggi nilai-nilai rohani, relasi-relasi energi-fisik, dan makna-makna batin yang sesungguhnya. Dia berfungsi secara spesifik dimana dan kapan saja energi dan roh berhubungan dan berinteraksi; Dia mendominasi semua reaksi dengan batin, menggunakan kuasa yang besar dalam alam rohani, dan menerapkan pengaruh dahsyat atas energi dan materi. Setiap waktu Sumber Ketiga itu menyatakan kodrat Sumber dan Pusat Pertama.

9:1.5 (99.4) Sumber dan Pusat Ketiga secara sempurna dan tanpa syarat berbagi kemahahadiran Sumber dan Pusat Pertama, kadang-kadang disebut Roh Mahahadir. Dalam cara yang khusus dan sangat pribadi Tuhan batin ini berbagi kemahatahuan dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya; pengetahuan Roh itu mendalam dan lengkap. Pelaku Bersama mewujudkan fase-fase tertentu dari kemahakuasaan Bapa Semesta, tetapi benar-benar mahakuasa hanya dalam wilayah batin. Pribadi Deitas Ketiga ini adalah pusat intelektual dan administrator semesta untuk wilayah-wilayah batin; di sinilah Dia absolut—kedaulatannya tanpa syarat.

9:1.6 (99.5) Pelaku Bersama sepertinya dimotivasi oleh kemitraan Bapa-Putra, namun semua aksinya tampak menghargai relasi Bapa-Firdaus. Kadangkala dan dalam fungsi tertentu Dia tampaknya mengimbangi belum sempurnanya perkembangan Deitas eksperiensial (pengalaman)—yaitu Tuhan Mahatinggi dan Tuhan Mahaakhir.

9:1.7 (100.1) Maka di sinilah ada suatu misteri yang tanpa batas: Bahwa Yang Tanpa Batas (Infinit) itu bersamaan mengungkapkan ketanpa-batasannya (infinitasnya) dalam Putra dan sebagai Firdaus, dan kemudian muncullah dalam keberadaan satu Oknum yang sama dengan Tuhan dalam keilahian, cerminan kodrat rohani Putra, dan berkemampuan mengaktifkan pola Firdaus, sosok yang secara sementara lebih rendah dalam kedaulatan, tetapi dalam banyak hal kelihatannya paling serba bisa dalam tindakan. Dan keunggulan yang jelas dalam aksi itu diungkapkan dalam satu sifat dari Sumber dan Pusat Ketiga yang unggul bahkan terhadap gravitasi fisik—manifestasi semesta dari Pulau Firdaus.

9:1.8 (100.2) Di samping suprapengendalian terhadap energi dan benda-benda yang bersifat fisik ini, Roh Tanpa Batas itu secara unggul dikaruniai dengan sifat-sifat kesabaran, rahmat, dan kasih yang begitu indahnya diungkapkan dalam penatalayanan rohaninya. Roh itu paling mampu dalam memberikan pelayanan kasih dan menaungi keadilan dengan rahmat. Tuhan Roh memiliki semua keramahan ilahi dan kasih sayang penuh rahmat dari Putra Pertama dan Kekal. Alam semesta di mana kamu berasal itu ditempa di antara landasan keadilan dan palu penderitaan; tapi mereka yang mengayunkan palu itu adalah anak-anak rahmat, keturunan roh dari Roh Tanpa Batas.

Buku Urantia

Подняться наверх