Читать книгу Buku Urantia - Urantia Foundation - Страница 331
3. Putra dan Roh Alam Semesta
Оглавление33:3.1 (368.1) Meskipun merasuki seluruh alam semesta ruang dan waktu, Roh Tanpa Batas berfungsi dari markas-markas setiap alam semesta lokal sebagai suatu pemusatan dikhususkan yang memperoleh sifat-sifat kepribadian penuh oleh teknik kerjasama kreatif dengan Putra Pencipta. Berhubungan dengan suatu alam semesta lokal, otoritas pemerintahan sesosok Putra Pencipta itu adalah tertinggi; sedangkan Roh Tanpa Batas, sebagai Penatalayan Ilahi, adalah sepenuhnya kooperatif walaupun sederajat secara sempurna.
33:3.2 (368.2) Roh Ibu Alam Semesta dari Salvington, rekan Mikhael dalam pengendalian dan pemerintahan Nebadon, adalah dari kelompok Roh Tertinggi yang keenam, menjadi yang ke-611.121 dari golongan itu. Dia bersukarela menyertai Mikhael pada kesempatan pembebasannya dari kewajiban-kewajiban Firdaus dan sejak itu terus berfungsi dengan Mikhael dalam menciptakan dan memerintah alam semestanya.
33:3.3 (368.3) Putra Pencipta Master adalah penguasa berdaulat pribadi atas alam semestanya, tetapi dalam semua perincian manajemennya Roh Semesta adalah pemimpin-bersama dengan Putra itu. Meskipun Roh selalu mengakui Putra sebagai penguasa dan pemerintah, Sang Putra selalu memberikan Roh suatu posisi sederajat dan persamaan wewenang dalam semua urusan alam semesta. Dalam seluruh pekerjaan penganugerahan kasih dan hidupnya, Putra Pencipta selalu dan kapan saja didukung dengan sempurna dan dibantu secara cakap oleh Roh Alam Semesta yang mahabijaksana dan selalu-setia itu, dan juga oleh semua rombongan beraneka-ragam kepribadian-kepribadian malaikatnya. Penatalayan Ilahi tersebut pada kenyataannya adalah ibu roh-roh dan pribadi-pribadi roh, penasihat yang selalu-hadir dan mahabijaksana bagi Putra Pencipta, perwujudan yang setia dan sejati dari Roh Tanpa Batas Firdaus.
33:3.4 (368.4) Putra berfungsi sebagai sesosok bapa dalam alam semesta lokalnya. Roh, sebagaimana manusia fana akan memahaminya, menjalankan peran sesosok ibu, selalu mendukung Sang Putra dan harus ada selama-lamanya untuk pemerintahan alam semesta. Dalam menghadapi pemberontakan, hanya Putra dan Putra-putra terkaitnya yang dapat berfungsi sebagai penyelamat. Tidak pernah Roh dapat berusaha menentang pemberontakan atau mempertahankan otoritas, tetapi selalu Roh mendukung Putra dalam segala sesuatu yang dia mungkin perlu alami, dalam upayanya untuk menstabilkan pemerintahan dan menegakkan wewenang di dunia-dunia yang tercemar kejahatan atau dikuasai dosa. Hanya sesosok Putra yang dapat menyelamatkan karya penciptaan bersama mereka, namun tidak ada Putra dapat berharap untuk keberhasilan akhir tanpa kerjasama tanpa henti dari Penatalayan Ilahi dan kumpulan luas penolong-penolong rohnya, putri-putri Tuhan, yang begitu setia dan gagah berani berjuang untuk kesejahteraan manusia fana dan kemuliaan orang tua ilahi mereka.
33:3.5 (368.5) Setelah penyelesaian penganugerahan dirinya menjadi makhluk yang ketujuh dan terakhir, berakhirlah ketidak-pastian isolasi berkala bagi Penatalayan Ilahi, dan sang penolong alam semestanya Putra ini menjadi selamanya ditetapkan dalam kepastian dan kekuasaan. Pada penobatan Putra Pencipta menjadi Putra Master, pada hari raya segala hari raya, bahwa Roh Semesta, di hadapan hadirin yang berkumpul, pertama membuat pengakuan publik dan semesta untuk penundukan diri pada Putra, mengikrarkan kesetiaan dan ketaatan. Peristiwa ini terjadi di Nebadon pada waktu kembalinya Mikhael ke Salvington setelah penganugerahan dirinya di Urantia. Tidak pernah sebelum peristiwa yang penting ini Roh Alam Semesta mengakui penundukan dirinya pada Putra Alam Semesta, dan setelah penyerahan kuasa dan otoritas secara sukarela oleh Roh ini, dapatlah dengan sesungguhnya dinyatakan mengenai Putra bahwa “semua kuasa di langit dan di bumi telah diserahkan dalam tangannya.”
33:3.6 (369.1) Setelah ikrar penundukan diri oleh Roh Ibu Kreatif, Mikhael Nebadon dengan agung mengakui ketergantungan kekalnya pada pasangan Rohnya, membuat Roh menjadi penguasa-bersama atas wilayah-wilayah alam semestanya dan mengharuskan semua makhluk mereka untuk berjanji setia kepada Roh seperti mereka lakukan kepada Putra; dan diterbitkan dan disiarkanlah “Proklamasi Kesetaraan” yang final. Meskipun dia adalah penguasa berdaulat atas alam semesta lokal ini, Sang Putra memberitakan pada dunia-dunia fakta mengenai kesetaraan Roh dengan dia dalam semua kemampuan kepribadian dan sifat-sifat karakter ilahi. Dan hal ini menjadi pola transenden untuk pengorganisasian dan pemerintahan keluarga bahkan untuk makhluk-makhluk rendahan di dunia-dunia ruang angkasa. Hal ini, dalam perbuatan dan dalam kebenaran, adalah cita-cita yang tinggi bagi keluarga dan lembaga manusia untuk perkawinan yang sukarela.
33:3.7 (369.2) Putra dan Roh sekarang bertahta atas alam semesta mirip seperti sosok ayah dan ibu menjaga dan menatalayani keluarga putra dan putri mereka. Tidaklah keliru juga untuk menyebut Roh Alam Semesta sebagai pasangan kreatif untuk Putra Pencipta dan untuk menyebut makhluk-makhluk di alam sebagai putra dan putri mereka—suatu keluarga yang besar dan mulia, namun yang tanggung jawabnya tak terhitung dan perawatannya tanpa akhir.
33:3.8 (369.3) Putra memulai penciptaan anak-anak alam semesta tertentu, sedangkan Roh bertanggungjawab sendirian untuk menjadikan ada banyak golongan kepribadian roh yang menata dan melayani di bawah arahan dan bimbingan dari Roh Ibu yang sama ini. Dalam penciptaan jenis-jenis kepribadian alam semesta yang lain, baik Putra maupun Roh keduanya berfungsi bersama, dan tidak ada penciptaan yang dilakukan oleh yang satu tanpa nasihat dan persetujuan yang satunya lagi.